Sejarah Perkembangan

Perpustakaan IAIN adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang kepustakaan dengan fungsinya sebagai pusat informasi ilmiah bagi segenap civitas akademika dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. UU RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perpustakaan merupakan sumber belajar yang amat penting sekalipun bukan satu-satunya. Sebagai sumber belajar, perpustakaan perguruan tinggi bertugas menyediakan/mencari, mengolah, mengorganisasi, menyimpan dan membuka akses bagi pemanfaatan sumber-sumber informasi yang tersedia. Perpustakaan memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis, sehingga sering dianggap sebagai jantungnya perguruan tinggi dan menjadi tolok ukur dari kualitas dan maju mundurnya suatu Perguruan Tinggi.

Sejarah keberadaan UPT Perpustakaan IAIN Palangkaraya tidak lepas dari sejarah keberadaan lembaga induknya IAIN Palangka Raya yang dulunya adalah fakultas Tarbiyah Al-Jamiah Palangka Raya yang didirikan pada tahun 1972. Namun pada tahun 1987 berubah status menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Palangka Raya yang merupakan cabang dari IAIN Antasari Banjarmasin. Kemudian baru pada tahun 1997 secara mandiri menjadi STAIN Palangka Raya hingga tahun 2014. Pada Maret 2015 STAIN Palangka Raya resmi berubah status menjadi IAIN Palangka Raya, sehingga dengan ortaker baru maka perpustakaan adalah Unit Pelaksanan Teknis.

Adapun terkait dengan perkembangan perpustakaan IAIN Palangka Raya hingga sekarang maka dapat dianggap cukup mengalami kemajuan baik dari sarana prasarana, tenaga maupun sistem layanan yang standar. Pada awal masa perubahan menjadi STAIN tahun 1997, perpustakaan masih belum memiliki gedung yang refresentatif dan hanya menempati 3 ruangan kuliah yang sempit dengan koleksi buku sekitar 10.000 eksamplar. Sistem layanan yang digunakan adalah sistem layanan tertutup dan belum mempunyai tenaga pustakawan untuk mengelolanya secara professional.

Pada tahun 2000 perpustakaan IAIN Palangka Raya yang dulunya masih STAIN memperoleh tenaga pustakawan untuk mengelola perpustakaan dan setahun kemudian, yaitu tahun 2001 perpustakaan sudah resmi menempati gedung baru yang memang khusus untuk perpustakaan dan relative lebih luas dibanding sebelumnya meskipun dalam perkembangannya gedung ini juga tidak refresentatif lagi disebabkan perkembangan buku dan mahasiswa yang terus bertambah setiap tahunnya. Pada saat menempati gedung baru itu pula perpustakaan mulai memberlakukan sistem layanan terbuka dengan pertimbangan bahwa kondisi gedung makin luas, namun tenaga sangat kurang, apalagi sistem layanan tertutup yang selama ini dilaksanakan juga tidak disertai sarana pendukungnya seperti adanya katalog yang memadai sebagai wakil dokumen. Selain itu minat kunjungan ke perpustakaan diharapkan lebih meningkat.

Pada tahun 2003 perpustakaan melakukan sistem otomasi untuk layanan perpustakaan, namun program ini tidak berjalan maksimal, meskipun secara database sudah cukup dapat membantu.

Pada tahun 2005 perpustakaan melakukan otomasi secara maksimal meskipun masih dengan sistem jaringan lokal. Program softwarenya adalah SIMPus dari IAIN Sunan Ampel Surabaya yang merupakan batuan dari Ditpertais.

Pada tahun 2006 perpustakaan IAIN Palangka Raya menjadi salah satu anggota jaringan katalog online yang dikoordinir oleh IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan nama IIBN.

Pada tahun 2007 perpustakaan juga menjadi anggota pada Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi Agama Islam (JIPTAI) programnya adalah kerjasama dalam digital library. Sehingga pada tahun 2008 perpustakaan IAIN sudah memiliki digital library dengan program GDL42 dari ITB, namun operasionalnya juga masih offline, atau masih belum bisa publish karena belum  dihosting di internet.

Pada tahun 2009 Perpustakaan IAIN Palangka Raya mendapatkan anggaran pengembangan perpustakaan yang cukup besar, sehingga dengan anggaran tersebut perpustakaan melakukan beberapa penggantian sarana prasarana yang sudah lama dan tidak layak pakai antara lain rak buku, meja sirkulasi, 4 unit computer dan pengadaan mesin fotokopi yang dulunya tidak ada. Selain itu anggaran untuk pengadaan koleksi juga bisa ditingkatkan dibanding tahun-tahun sebelumnya, sehingga koleksi yang diadakan perpustakaan tidak hanya buku tapi juga koleksi non cetak berupa CD dan  DVD untuk layanan audiovisual di perpustakaan. Pada tahun 2009 ini pula pembangunan gedung baru perpustakaan untuk tahap pertama dimulai pekerjaannya.

Pada tahun 2010 IAIN Palangka Raya memasang jaringan internet berupa astenet dan mengembangkan website untuk IAIN Palangka Raya. Sehingga dengan fasilitas yang dimiliki oleh IAIN ini telah memungkinkan perpustakaan untuk mempublishkan koleksinya lewat internet baik berupa informasi koleksi buku yang dimiliki perpustakaan (katalog APAC)  maupun digital library yang dimiliki perpustakaan melalui GDL42.

Pada tahun 2011 gedung baru perpustakaan IAIN Palangka Raya pembangunannya sudah rampung, maka tepatnya pada bulan september 2011 perpustakaan resmi menempati gedung baru, dan dengan gedung baru ini perpustakaan memungkinkan untuk mengembangkan berbagai jenis layanan baru di perpustakaan bagi pemustaka. Selain itu perpustakaan juga memiliki perabot dan peralatan baru sebagai sarana layanan di perpustakaan, seperti meja dan kursi baca, Library Security System, CCTV dan lain-lain.

Pada tahun 2012 perpustakaan IAIN Palangka Raya mengganti program otomasinya dari aplikasi SIMPus ke aplikasi SLIMS, sehingga katalognya dapat dipublikasikan secara online pada website IAIN Palangka Raya. 

Pada tahun 2014 perpustakaan IAIN melakukan instalasi e-print untuk sarana digital librarynya menggantikan aplikasi GDL42, namun aplikasi ini tidak berjalan maksimal disebabkan oleh server yang sempat rusak dan juga jaringan internet yang tidak maksimal yang dimiliki oleh perpustakaan.

Pada tahun 2016 perpustakaan melakukan kerjasama dengan perpustakaan pusat UIN Malang untuk memaksimalkan kembali digital library perpustakaan IAIN Palangka Raya dengan aplikasi e-print yang sudah terpasang. Selain itu perpustakaan juga memasang sendiri jaringan internet agar kegiatan upload ke aplikasi e-print berjalan maksimal. Aplikasi e-print yang digunakan oleh perpustakaan ini juga sebagai sarana untuk mempublikasikan repository yang dimiliki oleh IAIN Palangka Raya dan dapat terindeks oleh webometrics.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *